/* backnutton non aktif */

LUARBIASA,TNI Siapkan Kapal Perang, Pesawat Tempur dan Rudal Penangkis Serangan Udara di Natuna

TNI Siapkan Kapal Perang, Pesawat Tempur dan Rudal Penangkis Serangan Udara di Natuna
SOURCE IMAG:http://www.tribunnews.com
Menteri Koodinator bagian Politik, Hukum, serta Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan optimis pembangunan pangkalan induk pertahanan negara di pulau Natuna, bisa terwujud.
Bahkan, Luhut menyampaikan, proyek penguatan pertahanan Indonesia di dekat kawasan Laut China Selatan itu bakal segera direalisasikan.
 " Iya kami harapkan akhir th. ini mulai bangun. Pembangunan itu untuk tiga th. mulai 2017-2019, " tutur Luhut di hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Rabu (29/6).
Meski memastikan pembangunan pangkalan induk kurun waktu dekat, Luhut malas merinci biaya yang disediakan pemerintah. " Anggarannya masak saya kasih tahu anda, " ucap Luhut.
Terlebih dulu, pemerintah berencana menjadikan Kepulauan Natuna sebagai home base (pangkalan induk) pertahanan negara di ujung terluar.
Hal semacam itu di sampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pasca kunjunganya ke kawasan Natuna bersama sejumlah menteri beberapa waktu lalu.
Gagasannya, pangkalan induk itu bakal dilengkapi sarana pesawat tempur, kapal perang, serta di isi oleh sejumlah pasukan elite dari TNI AL dan TNI AU.

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menyampaikan kalau biaya pertahanan yang di terima oleh Kementerian Pertahanan-TNI sekarang ini akan diprioritaskan untuk penguatan pangkalan militer di Natuna.
Ryamizard telah memerintahkan untuk disediakan tiga kapal TNI AL, satu pesawat tempur, radar, serta rudal penangkis serangan udara.
 " Sembilan bln. lalu saya kesana (Natuna). Saya telah tentukan ada tiga kapal, kemudian ada satu pesawat tempur, " tutur Ryamizard.
Perbaikan dari segi infrastruktur juga akan dilakukan pada pelabuhan serta perluasan landasan pesawat tempur.
Selain itu, ada juga penambahan personel tentara dari marinir TNI AL serta Pasukan Khas TNI Angkatan Udara (Paskhas).
 " Bila ada kapal berarti harus ada pelabuhannya. Landasan pesawat juga harus dilebarkan serta dibaguskan. Ditambah ada marinir dan Paskhas, " kata Ryamizard.
Sisa anggaran pertahanan yang lain, kata Ryamizard, bakal digunakan untuk memperbaiki alat utama system pertahanan (alutsista) yang umurnya masih belum terlalu lama, misalnya dalam pergantian suku cadang serta mesin kendaraan perang.

Anggaran tersebut juga akan digunakan untuk membeli alat kelengkapan tempur. Menurut Ryamizard, banyak pesawat tempur Indonesia yg tidak memiliki rudal.
Pembelian tank serta alat komunikasi juga jadi prioritas pertahanan saat ini.
 " Biaya kami kan telah dipotong-potong. Anggaran yang ada juga untuk memperbaiki alutsista yang belum sangat lama. Ada yang harus ubah mesin. Ke-2, melengkapi pesawat tempur yang belum memiliki rudal. Bila telah komplit semua, baru nambah. Begitu prioritasnya. Jadi, jangan sampai jadi besi tua, " ucap dia.
Biaya untuk Kementerian Pertahanan serta TNI ialah untuk th. biaya 2017. Sebab, pemerintah memang memiliki biaya yang terbatas.
Kementerian Pertahanan serta TNI sudah mengajukan anggaran th. 2017 sebesar Rp 104 triliun-Rp 107 triliun ke DPR

SUMBER:http://www.tribunnews.com

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel